Pesan kesalahan

Deprecated function: The each() function is deprecated. This message will be suppressed on further calls dalam menu_set_active_trail() (baris 2404 dari /home/k3724701/public_html/includes/menu.inc).

Yuk, Kita Dukung Lansia Produktif dengan Membeli dan Memasarkan Produk Usahanya!

Dua lansia (Mbah Ngaliyem dan Mbah Alfiyah) pemilik usaha batik tulis di Purworejo menyampaikan kendala dan keluhan mereka dalam usahanya. Menurut Mbah Alfiyah (78) salah satu lansia tersebut, satu lembar kain diproduksi dalam 20 hari, kemudian menunggu siap dijual melalui proses mbabar (pewarnaan/pencelupan, pengeringan dll) di Yogyakarta melalui perantara pemilik Toko Batik Terang Purworejo, yang memakan waktu minimal 4 bulan. Proses panjang tersebut harus dilakukan di Yogyakarta karena di Purworejo belum ada pengusaha batik yang bisa melalukannya.

Setelah jadi kain batik tulis produksinya dititipkan ke pedagang kain di pasar tradisional. Jika laku terjual, lansia tersebut akan memperoleh keuntungan 100 ribu rupiah. Namun uang tersebut tidak diterima utuh, karena sebesar 25 ribu diberikan ke pedagang pasar sebagai upah jasa titip jual. Jadi, jika laku, keuntungan yang dibawa pulang lansia tersebut dari satu lembar kain hanyalah 75 ribu rupiah untuk 20 hari kerja dan 4 bulan proses finishingnya.

Menurut salah satu pegawai Toko Batik Terang, dahulu di Purworejo ada satu tempat produksi batik yang bisa mbabar namun sudah lama tidak beroperasi sejak pengrajinnya sakit dan tidak ada penerusnya. Menurut pegawai tersebut, lansia yang menitipkan mbabar lewat Toko Terang ada 10 lansia produktif yang berasal dari kecamatan yang berbeda di Purworejo, termasuk Mbah Ngaliyem dan Alfiyah. Di antara mereka, salah satunya ada yang penyandang difabel.

Sebenarnya Toko Terang biasa membeli batik produksi lansia. Sayangnya, tidak semua produk batik lansia bisa dibeli oleh tersebut. Toko Terang akan membeli kalau sedang membutuhkan saat ada orderan itupun setelah lulus seleksi kualitasnya. Itupun batik yang dibeli bukan batik sudah jadi, tetapi batik yang masih setengah jadi (belum proses mbabar). Di sisi lain kalau lansia menjual batik setengah jadi, mereka tidak akan mendapatkan keuntungan.  

Mbah Alfiya dan teman-teman akhir-akhir ini terbiasa membatik motif semen romo dan sido mukti. Namun mereka juga mahir membatik motif lain seperti sumping ratu, laras drio, long kenongo, melati secontong, dan pisang bali.

Saat kami berkunjung ke rumah mereka berdua, kain batik hasil jerih payahnya, yang dititipkan di pasar 4 bulan lalu belum laku terjual. Kalau kain tersebut belum laku, yang dilakukannya hanya bersabar menunggu sampai terjual.

Kita dapat membantu para lansia yang masih gigih berusaha secara mandiri tersebut dengan membeli atau membantu memasarkan batik buatan mereka. Bagi teman-teman yang ingin membeli bisa menghubungi tim JALA Indonesia melalui instagram Komunitas Ramah Lansia berikut:

https://www.instagram.com/komunitasramahlansia/. 

Membeli karya-produk lansia berati menyayangi lansia dan budaya kerajinan leluhur kita.